Nah ini adalah periode ketiga dari cita-cita saya.
Q3 = 2018 - 2021
0. Bisa zakat mal + sedekah minimal 30% dari pendapatan bersih perbulan. Bisa selalu berqurban yang terbaik.
1. Punya wisma penginapan di Bandung. Minimal 10 kamar. Aamiin :)
2. Berhaji dengan istri tercinta. Aamiin :)
3. Unit bisnis kost semakin bertambah. Minimal punya 30 kamar. Semoga bisa lebih. Aamiin :)
4. Unit bisnis Teri Makasih salesnya sudah lebih dari 5000 kotak per bulan. Menyediakan lapangan pekerjaan yang semakin banyak. Aamiin :)
5. Sudah punya bisnis jual-beli mobil bekas. Aamiin :)
6. Sudah full berbisnis, tidak lagi nyambi sebagai pegawai kantoran. Aamiin :)
7. Mulai membangun masjid. Aamiin :)
8. Mulai membangun sekolah. Aamiin :)
9. Rutin melakukan kegiatan sosial, memelihara anak yatim, yang nantinya akan dididik secara Islami dan menjadi tenaga siap pakai di unit bisnis Teri Makasih dan unit bisnis lainnya. Aamiin :) Berarti harus punya bangunan lagi untuk para anak yatim. Semoga Allah mengizinkan. Aamiin. :)
Dan list ini bisa berlanjut. Aamiin :)
Impian Cera
Rabu, 22 Agustus 2012
Things to do before 40 (part 2)
Nah ini adalah periode kedua dari cita-cita saya.
Q2 = 2015 - 2018
0. Bisa zakat mal + sedekah minimal 20% dari pendapatan bersih perbulan. Bisa selalu berqurban yang terbaik.
1. Punya mobil andalan untuk pergi sehari-hari berbisnis. Ford Fiesta warna putih. :D
2. Punya mobil keluarga Honda Freed, sementara warnanya putih juga. matic. :D
3. Naik Haji bareng kedua ortu paling lama 2018 :)
4. Usaha menyewakan rumah kost nambah lagi jumlah kamarnya jadi minimal udah punya 20 kamar kost :) Kalau sebelumnya udah ada di Depok berarti yang berikutnya di Bekasi :)
5. Unit bisnis Teri Makasih salesnya rata-rata sudah 3000 kotak per bulan. Aamiin :) Bisa menyediakan banyak lapangan pekerjaan. Bisa ngasih royalti ke Imam Adhimulya untuk logo Teri Makasih sebesar 1% dari untung bersih unit bisnis Teri Makasih per bulan.
6. Nikah (lagi) dengan seorang wanita yang shalehah, cantik, pengertian, patuh terhadap suami, paling cepat 2016. :)
7. Punya mobil kecil buat aktivitas istri. Sementara KIA All new Picanto dulu deh, warna putih lagi :D matic.
Sementara ini dulu sampai akhir periode Q2 (juni 2018) :) Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.
Q2 = 2015 - 2018
0. Bisa zakat mal + sedekah minimal 20% dari pendapatan bersih perbulan. Bisa selalu berqurban yang terbaik.
1. Punya mobil andalan untuk pergi sehari-hari berbisnis. Ford Fiesta warna putih. :D
2. Punya mobil keluarga Honda Freed, sementara warnanya putih juga. matic. :D
3. Naik Haji bareng kedua ortu paling lama 2018 :)
4. Usaha menyewakan rumah kost nambah lagi jumlah kamarnya jadi minimal udah punya 20 kamar kost :) Kalau sebelumnya udah ada di Depok berarti yang berikutnya di Bekasi :)
5. Unit bisnis Teri Makasih salesnya rata-rata sudah 3000 kotak per bulan. Aamiin :) Bisa menyediakan banyak lapangan pekerjaan. Bisa ngasih royalti ke Imam Adhimulya untuk logo Teri Makasih sebesar 1% dari untung bersih unit bisnis Teri Makasih per bulan.
6. Nikah (lagi) dengan seorang wanita yang shalehah, cantik, pengertian, patuh terhadap suami, paling cepat 2016. :)
7. Punya mobil kecil buat aktivitas istri. Sementara KIA All new Picanto dulu deh, warna putih lagi :D matic.
Sementara ini dulu sampai akhir periode Q2 (juni 2018) :) Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.
Things to do before 40
Sebenarnya saya gak pandai nulis, jadi mungkin bahasanya gak indah, tapi berikut beberapa cita-cita yang ingin saya wujudkan sebelum usia saya 40 tahun. Kurang lebih saya punya waktu 9 tahun untuk mewujudkannya. Karena itu saya bagi jadi 3 bagian besar waktu, yakni masing-masing 3 tahun.
Q1 = 2012 - 2015
Q2 = 2015 - 2018
Q3 = 2018 - 2021
0. Menyelesaikan semua utang pada akhir 2012. Aamiin.
1. Berumrah bersama kedua ortu tahun 2013.
2. Punya usaha berupa menyewakan rumah kost minimal 10 kamar pada tahun 2014 atau 2015. Di daerah Depok, atau minimal Bekasi.
5. Bisa zakat mal + sedekah minimal 10% dari pendapatan bersih perbulan. (setelah pendapatan bersih mencapai 10 juta/bulan) Bisa selalu berqurban yang terbaik.
Q1 = 2012 - 2015
Q2 = 2015 - 2018
Q3 = 2018 - 2021
0. Menyelesaikan semua utang pada akhir 2012. Aamiin.
1. Berumrah bersama kedua ortu tahun 2013.
2. Punya usaha berupa menyewakan rumah kost minimal 10 kamar pada tahun 2014 atau 2015. Di daerah Depok, atau minimal Bekasi.
3. Unit usaha Teri Makasih semakin dikenal luas dan rata-rata sales per bulan mencapai 2000 kotak.
4. Madina bisa saya ambil dari tangan yang tidak bertanggung jawab, supaya saya bisa mendidiknya menjadi seorang anak yang shalehah, sesuai dengan ajaran Allah Swt. dan Rasulullah saw.
Nah, inilah cita-cita yang semoga bisa diraih di waktu Q1 yang sudah disetting. Semoga Allah mengabulkan. Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.
Senin, 21 November 2011
Kenapa Harus Dirham (Perak), Sih? Kok Kayaknya Gak Menarik?
Judul di atas mungkin akan muncul di antara rekan-rekan kita yang sudah menabung dan berinvestasi dalam bentuk emas. "Kok kayaknya perak kurang mantep deh..." atau "Kayaknya perak gak ada daya tariknya..."
Iya sih, perak terkesan dinomorduakan... terlihat juga dari segi harganya yang ketinggalan jauh dari emas. Medali Perak di SEA Games juga berarti nomor dua kan? hehehe.
Tapi kita coba lihat dari sisi yang berbeda sedikit deh, target kita kan mau nabung emas... tapi emasnya gak bisa kebeli langsung juga kan tiap bulan? Berarti harus istiqomah nabung rupiah dong ya? Ayo nabung-nabung.... eh pas duit kekumpul, emasnya kok naik? Ya rupiah emang nggak bisa ngejar harga emas...
Coba nabungnya dalam bentuk Dirham (perak). Harga Dirham juga terus naik lho, walaupun gerakannya gak "seliar" pergerakan harga emas. Contoh deh, 14 Februari 2011 di hari Palentin kata orang, hehehe. 1 Dirham cuma 33 ribu Rupiah loh... Nah sekarang dah 70 ribuan. Dan yang terpenting, harga perak juga terkait kurs Dolar x Rupiah. Sehingga tabungan kita aman sekalipun misalnya Rupiah drop lagi ke posisi yang sangat buruk.
Nah peluang ini bisa kita tangkap loh kalau kita punya tujuan untuk menabung emas. :) Saat Dirham (perak) kita sudah banyak tinggal kita konversikan tabungan Dirham (perak) kita ke bentuk emas. Yang fisik ya... jangan yang lain :)
Wallahualam
Iya sih, perak terkesan dinomorduakan... terlihat juga dari segi harganya yang ketinggalan jauh dari emas. Medali Perak di SEA Games juga berarti nomor dua kan? hehehe.
Tapi kita coba lihat dari sisi yang berbeda sedikit deh, target kita kan mau nabung emas... tapi emasnya gak bisa kebeli langsung juga kan tiap bulan? Berarti harus istiqomah nabung rupiah dong ya? Ayo nabung-nabung.... eh pas duit kekumpul, emasnya kok naik? Ya rupiah emang nggak bisa ngejar harga emas...
Coba nabungnya dalam bentuk Dirham (perak). Harga Dirham juga terus naik lho, walaupun gerakannya gak "seliar" pergerakan harga emas. Contoh deh, 14 Februari 2011 di hari Palentin kata orang, hehehe. 1 Dirham cuma 33 ribu Rupiah loh... Nah sekarang dah 70 ribuan. Dan yang terpenting, harga perak juga terkait kurs Dolar x Rupiah. Sehingga tabungan kita aman sekalipun misalnya Rupiah drop lagi ke posisi yang sangat buruk.
Nah peluang ini bisa kita tangkap loh kalau kita punya tujuan untuk menabung emas. :) Saat Dirham (perak) kita sudah banyak tinggal kita konversikan tabungan Dirham (perak) kita ke bentuk emas. Yang fisik ya... jangan yang lain :)
Wallahualam
Minggu, 20 November 2011
Bagaimana Uang Kertas Memiskinkan Seseorang (1)
Jakarta, 21 November 2011
Alkisah Pak Jahe adalah seorang pengusaha sepatu yang cukup sukses. Penghasilan terbesarnya didapatnya dari ekspor ke negara-negara tetangga. Simpanan uang dan modal Pak Jahe mencapai Rp 500 juta. Tapi Pak Jahe tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dan keluarganya hanya tinggal di rumah seluas 110 m2, dan kendaraan yang dimiliki hanya sebuah mobil keluarga keluaran Daihatsu.
Ekspor Pak Jahe kian tumbuh, permintaan semakin meningkat. Pak Jahe sangat bersyukur dengan keadaan ini. Perputaran nilai ekspor Pak Jahe terbilang cukup besar. Mencapai 300 ribu US Dolar per semester. Saat itu rupiah berada pada kisaran Rp 13.000 per USD. Artinya sekali sekali ekspor nilai transaksinya adalah 3,9 miliar. Modal yang dikeluarkan per ekspor sekitar 225 ribu US Dolar dan keuntungan bersih 75 ribu US Dolar.
Setiap selesai transaksi, Pak Jahe segera merupiahkan dolar yang didapatkannya. Agar ia bisa segera membayar kewajiban-kewajibannya kepada rekanan-rekanannya... Kewajiban yang mesti dibayarkan Pak Jahe adalah 2,6 miliar lagi setelah ia membayarkan uang muka sebesar 325 juta. Dan mestinya untung bersih yang bisa ia bukukan adalah 975 juta.
Tapi apa daya, saat itu Pak Jahe terlambat menukarkan Dolar yang hasil transaksi tadi karena ada hajatan yang cukup besar di keluarganya yang cukup menyita waktu Pak Jahe.
Rupanya, bertepatan dengan kejadian ini Pimpinan Negeri ini dipaksa mundur dan Rupiah menguat tajam ke level Rp 8000/Dolar. Artinya uang 300 ribu Dolar yang dipegang Pak Jahe jika dirupiahkan hanya menjadi 2,4 miliar. Sedangkan Pak Jahe sudah mengeluarkan uangnya untuk modal sebesar 325 Juta hingga tabungannya tinggal 175 juta saja,
Sedangkan kewajiban yang harus dibayarkan Pak Jahe kepada rekanan-rekanannya adalah 2,6 miliar. Padahal uang yang telah dirupiahkan hanya 2,4 miliar saja. Pak Jahe mesti menutup kerugian sebesar 200 juta. Sementara tabungan Pak Jahe tinggal 175 juta. Masih minus 25 juta. Luar biasa sistem floating kurs pada uang kertas. Sangat mengerikan efeknya.
Wallahualam
Alkisah Pak Jahe adalah seorang pengusaha sepatu yang cukup sukses. Penghasilan terbesarnya didapatnya dari ekspor ke negara-negara tetangga. Simpanan uang dan modal Pak Jahe mencapai Rp 500 juta. Tapi Pak Jahe tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dan keluarganya hanya tinggal di rumah seluas 110 m2, dan kendaraan yang dimiliki hanya sebuah mobil keluarga keluaran Daihatsu.
Ekspor Pak Jahe kian tumbuh, permintaan semakin meningkat. Pak Jahe sangat bersyukur dengan keadaan ini. Perputaran nilai ekspor Pak Jahe terbilang cukup besar. Mencapai 300 ribu US Dolar per semester. Saat itu rupiah berada pada kisaran Rp 13.000 per USD. Artinya sekali sekali ekspor nilai transaksinya adalah 3,9 miliar. Modal yang dikeluarkan per ekspor sekitar 225 ribu US Dolar dan keuntungan bersih 75 ribu US Dolar.
Setiap selesai transaksi, Pak Jahe segera merupiahkan dolar yang didapatkannya. Agar ia bisa segera membayar kewajiban-kewajibannya kepada rekanan-rekanannya... Kewajiban yang mesti dibayarkan Pak Jahe adalah 2,6 miliar lagi setelah ia membayarkan uang muka sebesar 325 juta. Dan mestinya untung bersih yang bisa ia bukukan adalah 975 juta.
Tapi apa daya, saat itu Pak Jahe terlambat menukarkan Dolar yang hasil transaksi tadi karena ada hajatan yang cukup besar di keluarganya yang cukup menyita waktu Pak Jahe.
Rupanya, bertepatan dengan kejadian ini Pimpinan Negeri ini dipaksa mundur dan Rupiah menguat tajam ke level Rp 8000/Dolar. Artinya uang 300 ribu Dolar yang dipegang Pak Jahe jika dirupiahkan hanya menjadi 2,4 miliar. Sedangkan Pak Jahe sudah mengeluarkan uangnya untuk modal sebesar 325 Juta hingga tabungannya tinggal 175 juta saja,
Sedangkan kewajiban yang harus dibayarkan Pak Jahe kepada rekanan-rekanannya adalah 2,6 miliar. Padahal uang yang telah dirupiahkan hanya 2,4 miliar saja. Pak Jahe mesti menutup kerugian sebesar 200 juta. Sementara tabungan Pak Jahe tinggal 175 juta. Masih minus 25 juta. Luar biasa sistem floating kurs pada uang kertas. Sangat mengerikan efeknya.
Wallahualam
Kamis, 17 November 2011
Krismon (lagi)?
Jakarta - 17 Nov 11
Pada tahun 1998 lalu, tidak ada yang menyangka, kalau rupiah yang tadinya adem ayem Rp2.300/dolar tiba-tiba terus merosot sampai sempat menyentuh Rp16.000/dolar. Hampir 7 kali lipatnya.
Kalau sekarang rupiah terkena krisis seperti itu lagi bagaimana ya? Sekarang rupiah berada di kisaran Rp9.000/dolar... kalau merosot 7 kali lipat seperti tahun 1998, rupiah akan menjadi Rp63.000/dolar. WOOW. Nampak mustahil? Lha tahun 1998 aja bisa begitu. Apa yg bisa mencegah hal tersebut tidak terulang?
Tapi seandainya rupiah merosot ke angka Rp20.000/dolar aja deh... apa yg akan terjadi? Gadget impor akan jadi lebih mahal 2 kali lipat lebih... itu pasti.. Daging impor jadi mahal... Beras impor jadi mahal... Semua yg impor akan jadi mahal... Termasuk bensin!! Soalnya kita bensin kan kita ngimpor... Lha kalo bensin udah naik, ya otomatis yang nggak impor akan naik ramai-ramai juga...
Apa kabarnya dengan nilai emas simpanan kita?
Mari kita hitung harga emas kita saat ini saat "normal"
Rumusnya adalah:
Harga Internasional (dlm USD) x Nilai Rupiah : 31,104 gr.
1760 USD x Rp 9.000 : 31,104 gr = Rp509.259/gram <-- inilah harga dasar internasional.
Dengan segala ongkos masuk dan ongkos cetak di Antam, jadilah harganya Rp520.000/gram.
(Kok murah? Lha iya, ini dalam pecahan 1000 gram alias 1 kilo... kalo beli pecahan makin kecil akan makin mahal).
oke.. jadi 520 rb/gram lah ya... gimana saat Rupiah jadi 20 rb terhadap dolar?
Lets see... mau itung sendiri? saya itungin deeh...
1760 USD x Rp 20.000 : 31,104 gr = Rp 1.131.687/gram
Masih bisa beli beras atau daging dengan jumlah yang relatif sama kalau tiba-tiba mereka jadi mahal...
Wallahualam
Langganan:
Komentar (Atom)








