Minggu, 20 November 2011

Bagaimana Uang Kertas Memiskinkan Seseorang (1)

Jakarta, 21 November 2011


Alkisah Pak Jahe adalah seorang pengusaha sepatu yang cukup sukses. Penghasilan terbesarnya didapatnya dari ekspor ke negara-negara tetangga. Simpanan uang dan modal Pak Jahe mencapai Rp 500 juta. Tapi Pak Jahe tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dan keluarganya hanya tinggal di rumah seluas 110 m2, dan kendaraan yang dimiliki hanya sebuah mobil keluarga keluaran Daihatsu.

Ekspor Pak Jahe kian tumbuh, permintaan semakin meningkat. Pak Jahe sangat bersyukur dengan keadaan ini. Perputaran nilai ekspor Pak Jahe terbilang cukup besar. Mencapai 300 ribu US Dolar per semester. Saat itu rupiah berada pada kisaran Rp 13.000 per USD. Artinya sekali sekali ekspor nilai transaksinya adalah 3,9 miliar. Modal yang dikeluarkan per ekspor sekitar 225 ribu US Dolar dan keuntungan bersih 75 ribu US Dolar.

Setiap selesai transaksi, Pak Jahe segera merupiahkan dolar yang didapatkannya. Agar ia bisa segera membayar kewajiban-kewajibannya kepada rekanan-rekanannya... Kewajiban yang mesti dibayarkan Pak Jahe adalah 2,6 miliar lagi setelah ia membayarkan uang muka sebesar 325 juta. Dan mestinya untung bersih yang bisa ia bukukan adalah 975 juta.

Tapi apa daya, saat itu Pak Jahe terlambat menukarkan Dolar yang hasil transaksi tadi karena ada hajatan yang cukup besar di keluarganya yang cukup menyita waktu Pak Jahe.

Rupanya, bertepatan dengan kejadian ini Pimpinan Negeri ini dipaksa mundur dan Rupiah menguat tajam ke level Rp 8000/Dolar. Artinya uang 300 ribu Dolar yang dipegang Pak Jahe jika dirupiahkan hanya menjadi 2,4 miliar. Sedangkan Pak Jahe sudah mengeluarkan uangnya untuk modal sebesar 325 Juta hingga tabungannya tinggal 175 juta saja,

Sedangkan kewajiban yang harus dibayarkan Pak Jahe kepada rekanan-rekanannya adalah 2,6 miliar. Padahal uang yang telah dirupiahkan hanya 2,4 miliar saja. Pak Jahe mesti menutup kerugian sebesar 200 juta. Sementara tabungan Pak Jahe tinggal 175 juta. Masih minus 25 juta. Luar biasa sistem floating kurs pada uang kertas. Sangat mengerikan efeknya.

Wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar