Senin, 21 November 2011

Kenapa Harus Dirham (Perak), Sih? Kok Kayaknya Gak Menarik?

Judul di atas mungkin akan muncul di antara rekan-rekan kita yang sudah menabung dan berinvestasi dalam bentuk emas. "Kok kayaknya perak kurang mantep deh..." atau "Kayaknya perak gak ada daya tariknya..."

Iya sih, perak terkesan dinomorduakan... terlihat juga dari segi harganya yang ketinggalan jauh dari emas. Medali Perak di SEA Games juga berarti nomor dua kan? hehehe.

Tapi kita coba lihat dari sisi yang berbeda sedikit deh, target kita kan mau nabung emas... tapi emasnya gak bisa kebeli langsung juga kan tiap bulan? Berarti harus istiqomah nabung rupiah dong ya? Ayo nabung-nabung.... eh pas duit kekumpul, emasnya kok naik? Ya rupiah emang nggak bisa ngejar harga emas...

Coba nabungnya dalam bentuk Dirham (perak). Harga Dirham juga terus naik lho, walaupun gerakannya gak "seliar" pergerakan harga emas. Contoh deh, 14 Februari 2011 di hari Palentin kata orang, hehehe. 1 Dirham cuma 33 ribu Rupiah loh... Nah sekarang dah 70 ribuan. Dan yang terpenting, harga perak juga terkait kurs Dolar x Rupiah. Sehingga tabungan kita aman sekalipun misalnya Rupiah drop lagi ke posisi yang sangat buruk.

Nah peluang ini bisa kita tangkap loh kalau kita punya tujuan untuk menabung emas. :) Saat Dirham (perak) kita sudah banyak tinggal kita konversikan tabungan Dirham (perak) kita ke bentuk emas. Yang fisik ya... jangan yang lain :)

Wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar