Kamis, 17 November 2011

Krismon (lagi)?

Jakarta - 17 Nov 11
 
Pada tahun 1998 lalu, tidak ada yang menyangka, kalau rupiah yang tadinya adem ayem Rp2.300/dolar tiba-tiba terus merosot sampai sempat menyentuh Rp16.000/dolar. Hampir 7 kali lipatnya.
 
Kalau sekarang rupiah terkena krisis seperti itu lagi bagaimana ya? Sekarang rupiah berada di kisaran Rp9.000/dolar... kalau merosot 7 kali lipat seperti tahun 1998, rupiah akan menjadi Rp63.000/dolar. WOOW. Nampak mustahil? Lha tahun 1998 aja bisa begitu. Apa yg bisa mencegah hal tersebut tidak terulang?
 
Tapi seandainya rupiah merosot ke angka Rp20.000/dolar aja deh... apa yg akan terjadi? Gadget impor akan jadi lebih mahal 2 kali lipat lebih... itu pasti.. Daging impor jadi mahal... Beras impor jadi mahal... Semua yg impor akan jadi mahal... Termasuk bensin!! Soalnya kita bensin kan kita ngimpor... Lha kalo bensin udah naik, ya otomatis yang nggak impor akan naik ramai-ramai juga...
 
Apa kabarnya dengan nilai emas simpanan kita?
 
Mari kita hitung harga emas kita saat ini saat "normal"
 
Rumusnya adalah:
 
Harga Internasional (dlm USD) x Nilai Rupiah : 31,104 gr.
 
1760 USD x Rp 9.000 : 31,104 gr = Rp509.259/gram <-- inilah harga dasar internasional.
 
Dengan segala ongkos masuk dan ongkos cetak di Antam, jadilah harganya Rp520.000/gram.
(Kok murah? Lha iya, ini dalam pecahan 1000 gram alias 1 kilo... kalo beli pecahan makin kecil akan makin mahal).
 
oke.. jadi 520 rb/gram lah ya... gimana saat Rupiah jadi 20 rb terhadap dolar?
 
Lets see... mau itung sendiri? saya itungin deeh...
 
1760 USD x Rp 20.000 : 31,104 gr = Rp 1.131.687/gram
 
Masih bisa beli beras atau daging dengan jumlah yang relatif sama kalau tiba-tiba mereka jadi mahal...
 
Wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar